Langsung ke konten utama

[20-211216] Edisi antar undangan = edisi menjelajah

Dua hari ini kami disibukkan dengan ritual antar undangan. Yah, tanggal 22 tepatnya kami akan megadakan seminar sosialisasi program. Jadwal ini dipilih langsung oleh PLT Kepala Desa Lalabata dengan segala pertimbangannya. Jadilah dua hari sebelumnya kami menjelajah desa untuk menyebar amplop putih berisi pemberitahuan seminar.
Menyebar undangan ternyata bisa sedramatis itu! Mengelilingi tetap yang sma beberapa kali lantaran mencari alamat, walau bukan alamat palsu. Hahaha. Dan tadaaaa, kami menemukan satu titik lagi, satu titik yang belum pernah kami kunjungi. Sebuah RT yang masuk dalam Dusun Lalabata, namun lebih mudah di akses dari Dusun Matajang. Sepanjang perjalanan kami tak melihat ada tanda-tanda kehidupan, jadi yang kami punya hanya keyakinan kalau ada kehidupan di ujung jalan sana, setidaknya beberapa kilometer lagi. Merinding. Itu yang saya rasakan di sepanjang jalan. Saat melihat sebuah motor terparkir di pinggir sawah, kami senang luar biasa, alhamdulillah, ada tanda-tanda kehidupan. Ternyata bahagia itu sederhana pemirsa, hanya dengan melihat motor terparkir indah di pinggir sawah hahaha.

Benar. Ada kehidupan di sini, di RT 6. Ramai, cukup ramai malah, kehidupan lebih hidup disini dibanding beberapa kampung di dusun tetangga. Rumah-rumah tersusun rapi. Setidaknya seperti ini bayangan kak Ratna akan sebuah desa yang akan kami dampingi. hehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[201116] Menanti kak Hakim~

Pagi-pagi sekali kami bersiap untuk menyambut kedatangan kak Hakim sekeluarga, bersiapnya bukan dandan, melainkan bersiap di dapur, memasak. Pukul 8 bahan makanan telah selesai diolah, siap untuk di masak ketika kak Hakim sekeluarga hendak makan siang. Pukul 9 kak Hakim belum juga datang. Kami memilih keluar, melihat sumber air yang dilihat kak Ravi sore kemarin. Area persawahan kami lalui, ada juga kawasan ternak sapi, cukup luas, sapinya didalam kawasan itu, tidak keluar. Kami sampai di sungai yang dimaksud, jajaran jagung dan pisang menghiasi lahan sepanjang garis sungai. Dan hei, ada warga yang sedang memancing! Ternyata disini lumayan banyak ikan nila, ukurannya beragam, kecil sampai besar. Lumayan banyak? Tapi kok bapak ini tak kunjung mendapat ikan? Apa karena kami disini dan ribut? Ntahlah. Bukankah memancing memang butuh kesabaran? Walau tak cuma dalam memancing sih, kita harus belajar sabar dalam semua hal #selfrimender. Kak hakim dan keluarga datang, kami menghidangkan e...

[221216]

Hari yag ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Kamis, 22 Desember 2016. Hari ini kami memaparkan apa saja program kerja yang akan kami laksanakan selama satu tahun kedepan. Seminar terasa berat lantaran badan tak bisa di ajak kerja sama. Walaupun sudah cukup melegakan lantaran tak sampai pingsan saat seminar sosialisasi berlangsung. Alhamdulillah acara berjalan lancar. Dan kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan memberi sumbangsih ide maupun dukungan terhadap progra yang akan kami lakukan. Apresiasi tak terhingga kami tujukan pada bapak Nasruddin, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab Barru. Beliau memberi banyak sekali masukan dan memberi pengertian kepada masyarakat akan keberadaan kami di sini. Kami senang, beliau berkenan hadir langsung, tak mewakilkan kehadirannya. Beliaulah yang menjadi juru bicara kami hari itu, beliau seakan menyampaikan hampir semua yang ingin kami sampaikan. Bapak hebat, bisa baca pikiran kami. Hehehe

[121116]

Pagi-pagi sekali kami telah bersiap, saya bersemangat sekali, tak sabar ingin melunaskan rasa penasaran itu. Dendangan himne guru dan himne fkm menemani perjalanan menyusuri Dusun Bacu-bacu. Ntah kenapa saya menyanyikan lagu itu disepanjang perjalanan. Mendaki dan menurun, kanan kiri lahan pertanian warga, lahan pertanian dengan topografi pegunungan, beraneka ragam sekali isinya. Menyebalkan sekali sebenarnya saat ingin menikmati pemandangan tapi tak bisa karena harus fokus dengan jalan tanjakan atau turunan berkelok. Ahhh! Kami tiba di SD bujung awo, tapi sayang sekali, kepala sekolahnya tak sedang di sana, kami malah bertemu seorang pengawas yang sedang supervisi di sekolah ini. Pengawas ini malah berharap kami memberikan bantuan fisik, banyak sekali maunya dan kami hanya mendenar saja haha. Mungkin seperti ini gambaran kebanyakan orang, jika ada orang baru, orientasinya diberi bantuan fisik. Tak berlama-lama disekolah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan yeey, fina...