Temanya
masih seputar “pindahan” dan rumah baru. Memulai pagi dengan sesi bersih-bersih
basecamp. Basecamp? Ahh jangan basecamp, saya lebih suka menyebutnya “rumah”,
dan karena kami baru di sini, mari kita sebut dengan “rumah baru”. Puas dengan
sesi bersih-bersih, kami beralih kesesi belanja belanja. Meluncur ke pasar
dengan modal bertanya, menuju pasar Pekkae. Berbagai kebutuhan dapur untuk
beberapa hari kedepan telah tergantung dimotor, kami pulang. Diparkiran ada
penjual pisang, kami singgah, kami beli pisang, saya suka pisang, Kak Ratna dan
Kak Ravi juga, walau mungkin tak sesuka saya. Haha. Kami benar-benar pulang,
pulang ke rumah baru.
Sorenya,
kami menuju Dusun Bacu-bacu. Dan ini adalah perjalanan pertama kami (saya dan
Kak Ratna), kak Ravi tidak, ntah ini perjalanan keberapa baginya. Itupun belum
menyusuri seluruh wilayah Dusun Bacu-bacu, kami hanya sampai di rumah pak dusun
belum menyusuri Dusun Bacu-bacu secara
keseluruhan. Di rumah pak dusun kami disambut hangat oleh kakek-kakek tak
bergigi, beliau pak Zakariah, kepala Dusun Bacu-bacu, kami berdiskusi, kami
menyampaikan keberadaan dan maksud keberadaan kami disini, beliau bercerita
mengenai dusun yang ada dibawah tanggung jawabnya, kami mendapat gambaran umum
pertanian dan kehidupan masyarakat Bacu-bacu dari cerita pak dusun. Menjelang
maghrib kami pamit, kami memutuskan pulang. Walaupun, sebenanya saya penasaran,
tak sabar ingin menyusuri sampai keujung dusun, namun mengingat rute yang harus
kami lalui berbahaya jika dilalui pada malam hari, apalagi kami sebagai orang “baru”,
saya terpaksa memendam “rasa”, rasa penasaran untuk dibayar lunas besok,
InsyaAllah.
Komentar
Posting Komentar