Pukul 12.02 14 November
2016. Tadaaa, hari ini saya genap 23 tahun (tolong jangan bilang saya tua).
Yapp untuk inilah Kak Ravi ngotot untuk be-ga-dang. Untung saja tak ngotot
menunggu jam 2 dini hari, karena sebenarnya saya genap 23 tahun saat jam 2 itu.
Hahaha, and then malam ini kami akhiri, eh hari ini kami mulai dengan groufie
ala ala muka bantal. Hahahah sederhana, tapi terima kasih 2Rkuuuu. Doanya
semoga kita tetap kompak untuk Lalabata yang sejahtera. Aamiin.
Bangun dengan usia baru,
Assalamu’alaykum 23 tahun. Bangun dengan agenda baru, Assalamu’alaykum, SEK
TRANSEK! Transek dimulai dari ujung jalan Dusun Bacu-bacu. Jika kemarin kami
datang untuk bertegur sapa dengan masyarakat, hari ini saya akan bertegur sapa
dengan “vegetasi” dan lahan. Semoga perkenalannya lancar. Sepanjang jalan Dusun
Bacu-bacu kami catat vegetasinya, pemanfaatan lahan dan status kepemilikannya
serta potensi lahanya.
Saat sedang
semangat-semangatnya ngetransek, perut melilit, badan lemas, ahhh kekurangan
cairankah? Yah, saya haus, juga mules. Ntahlah, gado-gado rasanya. Saat sudah
tak tahan dengan panggilan alam, akhirnya kami singgah disebuah rumah, Kak
Ratna menunggu di atas, di jalan, saya dan Kak Ravi turun minta izin pinjam WC.
Oke boleh. Tapi jreng jreng, WCnya berlantai tanah, hanya kloset yang disemen,
tak juga ada kran air di situ, tapi tak apa Kak Ravi yang mengangkatkan air ke
WC, tapi tapi tapiii, ternyata Wcnya tak berpintu, jadi ditutup pakai apaaaa?
Saya mulai panik, Kak Ravi lalu datang membawa seng, saya lega, tapi tunggu,
sengnya hanya bisa menutup sepertiga dari bawah. Yaa ampuun, demi apaaa, ini
rawan sekali kelihatan dari luar, dan lebih tawan lagi kelihatan dari jalan
raya yang posisinya diatas. Yaa Allah, saya berusaha menepis rasa khawatir itu,
panggilan alamnya semakin kuat, saya memenuhinya. Haaaah Lega luar biasa! Tapi
rasa malu lantaran penutup WC itu tak juga hilang, apalagi sama Kak Ravi
-_- Setidaknya tadi Kak Ravi mengerti
dan tak berlalu lalang di jalan saat itu. Dia tertawa setengah mati saat
melihat saya muncul dari bawah, masih tak habis pikir dengan kejadian wc-wcan
itu. Saya hanya merungut rungut kesal tapi berusaha tak tampak kesal. Aaahhhh
masih malu, walau sebenanya itu hal yang wajar-wajar saja terjadi di desa, tapi
tetap sajaaaa. Aahhh 14 November kali ini -_-
Komentar
Posting Komentar