Kepulangan kembali ke Lalabata selalu memiliki cerita tersendiri. Melihat
hamparan hijau bukit-bukit yang menjadi lahan pertanian, dan gelak tawa
anak-anak dan remaja di lapangan bola dan lapangan volley sore hari. Desa ini
terlalu luas! Semakin dipandang seakan semakin banyak lokasi yang belum kami
telusuri. Dan rasa penasaran tak kunjung berhenti menghinggapi benak ini.
Terlalu penasaran untuk melihat setiap bagian didesa ini. Dan rasa penasaran
itu berada dipuncaknya di saat-saat seperti ini, saat hari-hari pertama kembali
ke desa. Ntah kenapa, tapi selalu seperti itu!
Rasa penasaran tak bisa diabaikan begitu saja! Selain berdiskusi “berisi”
sampai diskusi ngalur ngidul dengan masyarakat dan “tokoh’nya, kami memiliki
misi menjelajah desa beberapa hari ini. Dan benar saja, banyak sekali
titik-titik menarik baru yang kami temukan. Siapa sangka ada jalan pintas yang
menghubungkan Dusun Matajang dan Dusun Bacu-bacu?. Yah, tanpa sengaja kami
menemukan jalan ini, jalan yang membelah sawah sebut saja jalan tani, karena
jalan ini menjadi akses pertanian dilembah bukit. Dan siapa sangka jalan tani
ini adalah jalan mendaki menurun nan mulus berbeton? Saya sampai pada
kesimpulan bahwa pembangunan infrastruktur jalan Kab. Barru memang sangat
diperhatikan.
Adalagi temuan lain. Ternyata di Lalabata tidak cuma ada 6 SD dan 1 SMP,
ternyata ada MI yang ada dilorong-lorong terpencil pemirsaa. Yaps! Kami baru
saja menemukan sebuah sekolah sederajat SD yang berada dibawah naungang
Kementerian Agama Kab Barru, sebuah Madarasah Ibtidayah! Baiklah, itu artinya
tugas kami bertambah. Hahaha
Komentar
Posting Komentar