Langsung ke konten utama

[091116]

Rencananya, tema hari ini adalah “pindahan”. Pagi-pagi sekali kami telah bersiap, semangat sekali ingin pindahan. Ntah tak sabar ingin berada dirumah baru atau tak sabar meninggalkan rumah itu. Haha. Yang saya tahu, kami sumringah pagi itu, walaupun bingung memilih kata yang tepat untuk pamit pada bapak dan ibu dusun. Rencana demi rencana kami susun sebagai proses pindahan kami hari ini.
Namun, tak disangka kabar duka itu datang. Kondisi jaringan yang sangat terbatas membuat saya gemas setengah mati, menunggu kejelasan informasi itu. Terlihatlah pemandangan, seorang gadis loncat-loncat ditangga mencari jaringan. Yah, grup DBS II heboh, digemparkan dengan berita wafatnya ayahanda dari salah seorang saudara kami yang saat ini tengah ditugaskan di Desa Cikoro Kab Jeneponto, Andi Surestyana, yang biasa saya panggil “Kak Etty’”. Prihatin. Itu yang pertama kali saya rasakan, membayangkan apa yang dirasakan oleh Kak Etty’. Mendapat kabar duka saat jauh dari keluarga adalah hal yang paling ditakutkan oleh kami, perantau. Kabar itu segera saya sampaikan pada Kak Ratna dan Kak Ravi, merekapun setuju untuk melayat ke rumah duka.
Kami berangkat dari basecamp menuju Desa Pallakka, menjemput teman yang ada disana. Perjalanan nan dramatis, hujan, panas, ban bocor, terpisah dari rombongan kami lalui dengan rute Barru-Bulu dua-Takkalalla-Lapri-Camming-Palattae-Cina menuju Desa Abbumpungeng Kec Cina Kab Bone. Ternyata kami melalui rute terpanjang, 7 jam perjalanan. Hahaha Luar biasa. Tapi tak apa, yang jelas kami telah sampai dengan selamat.  Hari ini kami berkumpul di rumah Kak Etty’, dari Kab Gowa, Jeneponto, Bulukumba, Sinjai, Bone, dan Barru. Apa yang membawa kami semua kesini? Yah, jawabannya adalah rasa persaudaraan yang baru kami bangun kurang dari sebulan, namun telah menciptakan “rasa” yang hanya kami yang bisa mengerti.

Selamat jalan H. Andi Suaib, ayahanda kak Etty’. Semoga amal ibadah beliau di terima disisiNya, diampuni segala dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan deberi ketabahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[201116] Menanti kak Hakim~

Pagi-pagi sekali kami bersiap untuk menyambut kedatangan kak Hakim sekeluarga, bersiapnya bukan dandan, melainkan bersiap di dapur, memasak. Pukul 8 bahan makanan telah selesai diolah, siap untuk di masak ketika kak Hakim sekeluarga hendak makan siang. Pukul 9 kak Hakim belum juga datang. Kami memilih keluar, melihat sumber air yang dilihat kak Ravi sore kemarin. Area persawahan kami lalui, ada juga kawasan ternak sapi, cukup luas, sapinya didalam kawasan itu, tidak keluar. Kami sampai di sungai yang dimaksud, jajaran jagung dan pisang menghiasi lahan sepanjang garis sungai. Dan hei, ada warga yang sedang memancing! Ternyata disini lumayan banyak ikan nila, ukurannya beragam, kecil sampai besar. Lumayan banyak? Tapi kok bapak ini tak kunjung mendapat ikan? Apa karena kami disini dan ribut? Ntahlah. Bukankah memancing memang butuh kesabaran? Walau tak cuma dalam memancing sih, kita harus belajar sabar dalam semua hal #selfrimender. Kak hakim dan keluarga datang, kami menghidangkan e...

[221216]

Hari yag ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Kamis, 22 Desember 2016. Hari ini kami memaparkan apa saja program kerja yang akan kami laksanakan selama satu tahun kedepan. Seminar terasa berat lantaran badan tak bisa di ajak kerja sama. Walaupun sudah cukup melegakan lantaran tak sampai pingsan saat seminar sosialisasi berlangsung. Alhamdulillah acara berjalan lancar. Dan kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan memberi sumbangsih ide maupun dukungan terhadap progra yang akan kami lakukan. Apresiasi tak terhingga kami tujukan pada bapak Nasruddin, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab Barru. Beliau memberi banyak sekali masukan dan memberi pengertian kepada masyarakat akan keberadaan kami di sini. Kami senang, beliau berkenan hadir langsung, tak mewakilkan kehadirannya. Beliaulah yang menjadi juru bicara kami hari itu, beliau seakan menyampaikan hampir semua yang ingin kami sampaikan. Bapak hebat, bisa baca pikiran kami. Hehehe

[121116]

Pagi-pagi sekali kami telah bersiap, saya bersemangat sekali, tak sabar ingin melunaskan rasa penasaran itu. Dendangan himne guru dan himne fkm menemani perjalanan menyusuri Dusun Bacu-bacu. Ntah kenapa saya menyanyikan lagu itu disepanjang perjalanan. Mendaki dan menurun, kanan kiri lahan pertanian warga, lahan pertanian dengan topografi pegunungan, beraneka ragam sekali isinya. Menyebalkan sekali sebenarnya saat ingin menikmati pemandangan tapi tak bisa karena harus fokus dengan jalan tanjakan atau turunan berkelok. Ahhh! Kami tiba di SD bujung awo, tapi sayang sekali, kepala sekolahnya tak sedang di sana, kami malah bertemu seorang pengawas yang sedang supervisi di sekolah ini. Pengawas ini malah berharap kami memberikan bantuan fisik, banyak sekali maunya dan kami hanya mendenar saja haha. Mungkin seperti ini gambaran kebanyakan orang, jika ada orang baru, orientasinya diberi bantuan fisik. Tak berlama-lama disekolah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan yeey, fina...