Ini tentang rasa. Rasa yang kau sendiri, yang merasakannya, tidak mengerti. Rasa yang semakin kau tolak, semakin bergejolak. Rasa apakah itu? Sayapun tidak tahu, yang saya tahu, rasa itu menghasilkan rasa yang baru. Rasa takut terjadi apa-apa pad si pemberi rasa, rasa takut akan kebenaran rasa itu sendiri. Ntah kosa kata seperti apa yang bisa mewakili rasa itu. Berlebihankah jika saya menyebutnya cinta? Ahh tidak, saya terlalu takut untuk menyebutnya cinta. Kalau begitu, mungkinkah itu sayang? Tapi, bukankah sayang identik dengan rasa ingin memiliki? Sepertinya saya tidak begitu. Cukup tahu dia baik-baik saja, itu sudah menjadi sebuah kebahagiaan. Pun jikalau boleh memiliki, sungguh, lagi itu kemurahan hati Tuhan untuk seorang hambaNya yang banyak tuntutan ini. Rasa itu kemudian mengobrak abrik emosi. Sudah tak terjagakah kemurniannya? Jangan, kumohon tetaplah terjaga. Saat si penguak rasa merasa kau meragukan kehadirannya, rasa inilah yang kemudian tersinggung luar biasa, bukan sa...
Berceritalah, ceritakan yang engkau mau! Berceritalah, berceritalah dengan caramu! Menulislah, tuliskan apa yang engkau rasa! Menulislah, menulislah dengan gayamu!