Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Pacoreku yang “hangat nan manis”

Pacore lagi, yey! Kampung ini masih menjadi rute tervaforit saya di desa ini. Warga dan alam satu padu dalam kehangatan, seperti berada dikampung sendiri. Pagi ini tujuan kami ke sini untuk koordinasi persiapan penyuluhan kakao dan koordinasi lanjutan terkait pembentukan posyandu. Rumah yang menjadi tujuan andalan kami saat ke sini adalah rumah pak Ansar, sang ketua RT, yang bisa dibilang kepala kampung, karena dikampung ini memang hanya sebuah RT yang merupakan bagian dari Dusun Matajang. Ntah kenapa, perjalanan kali ini terasa melelahkan sekali, dan ibu RT paling mengerti itu. Hehehe.  Segelas teh panas menjelang hangat siap melepas dahaga kami. Saat menikmati teh buatan ibu, si Haikal (cucu pak RT) datang  menarik perhatian saya, sebuah kotak dengan motif kotak-kotak hitam putih usang di tangannya, dia membawa kotak papan catur. Saya beranjak ke arahnya, meletakkan gelas teh tepat disebelah papan catur yang tengah diaturnya. Saya antusias sekali, bukan mau bermain, mel...

Teka-teki rasa

Ini tentang rasa. Rasa yang kau sendiri, yang merasakannya, tidak mengerti. Rasa yang semakin kau tolak, semakin bergejolak. Rasa apakah itu? Sayapun tidak tahu, yang saya tahu, rasa itu menghasilkan rasa yang baru. Rasa takut terjadi apa-apa pad si pemberi rasa, rasa takut akan kebenaran rasa itu sendiri. Ntah kosa kata seperti apa yang bisa mewakili rasa itu. Berlebihankah jika saya menyebutnya cinta? Ahh tidak, saya terlalu takut untuk menyebutnya cinta. Kalau begitu, mungkinkah itu sayang? Tapi, bukankah sayang identik dengan rasa ingin memiliki? Sepertinya saya tidak begitu. Cukup tahu dia baik-baik saja, itu sudah menjadi sebuah kebahagiaan. Pun jikalau boleh memiliki, sungguh, lagi itu kemurahan hati Tuhan untuk seorang hambaNya yang banyak tuntutan ini. Rasa itu kemudian mengobrak abrik emosi. Sudah tak terjagakah kemurniannya? Jangan, kumohon tetaplah terjaga. Saat si penguak rasa merasa kau meragukan kehadirannya, rasa inilah yang kemudian tersinggung luar biasa, bukan sa...

[290117]nya derdorder

Saudara tak sedarah, saudara seperjuangan, teman berpetualang, teman membelah jalan d tengah malam, teman diskusi masa depan, saudara sampai akhirat. InsyaAllah, Aamiin. Ingat sekali pertambahan usia yang pertama kali d rayakan bersama, d bus, d jalan k bone, d jalan rusak nan berkelok sumpanglakbu. Itu pertambahan usia keberapa yah? 19 tahun, bukan? At least, itu 4 tahun yang lalu. Petualangan bersama dari timur sampai barat indonesia! Susah senang sama-sama! Semoga tetap bersama, walau tak dalam ruang dan waktu yang sama! Walau dalam proses perjuangan yang tak sama. Tapi tujuan tetap sama, bukan? Sukses dalam cita dan cinta, yang membawa pada kebahagiaan dunia akhirat! 🙏😍 #saudarataksedarah #saudaraseperjuangan #derdillaernanurulfichunwandiy #derarinfichunkakakmiftah

[280117] Harinya (!)

Assalamu'alaikum, daeng 24th years old, right? Tua m itukah? Hahahha Walau seyogyanya usia bukan tolok ukur kedewasaan namun tetap menjadi patron untuk menilai "dewasa"nya seseorang tanpa harus mengenalnya lebih jauh. Usia yg lebih, mengindikasikan kedewasaan yg lebih pula. Tapi sy berharap lebih, semoga kedewasaanmu tak hanya sedewasa usiamu. Saya suka seseorang yang selalu ingin belajar. Semoga kau bisa terus menjadi pembelajar! Saya suka seseorang yang suka menulis. Semoga kau bisa menuliskan apa yang kau rasakan.               Saya suka mendengar cerita. Semoga kau bisa menjadi pencerita yang selalu ingin membagikan inspirasi melalui ap yg engkau kisahkan. Semoga d lancarkan semua rencana-rencana baiknya. Di urungkan niatan kurang baiknya. Dan terus berjuang mengupayakan yang baik-baik. Semoga engkau senantiasa dalam dekapan kasih sayangNya, senantiasa d beri hidayahNya, dan senantiasa d beri kekuatan berusaha menjadi sebaik-baik hambaN...

[271216] My new favorite place!

OFF yang diisi dengan agenda koordinasi laporan ke kantor, ada kesenangan sendiri bisa melihat makassar lagi dari lantai 14 wisma kalla. My new favorite place ! Saya suka melihat potret Kota Makassar dari ketinggian. Terlihat bangunan kotak-kotak membentang luas sampai batas garis pantai. Ntah kenapa saya suka sekali itu! Sepertinya saya benar-benar suka melihat dari ketinggian.

[261216] konsolidasi!

Hari ini jadwal konsolidasi Maros Pangkep Barru di Kab Pangkep dan saya sedang di Makassar. Alamak, apa pula. Bolehkah izin saja? Saya sedang off! Masih tak enak badan. “ke sini saja dulu, ndak di hitung off kalau bisa ke sini” kata Kak Ravi via chat. Baiklah, saya usahakan. Akhirnya bulat, saya akan ke sana dengan pete’-pete’ (masih tidak kuat mengendarai motor). Makassar-pangkep adalah rute pete-pete terpanjang yang pernah saya lalui hahah, lumayan pengalaman baru. Mabuk! Itu adalah hal yang paling tidak saya suka saat haru mobile menggunakan mobil, mobil apapun itu, tak terkecuali pete-pete’. Tapi alhamdulillah bisa sampai dengan selamat dan tidak sampai muntah. Konsolidasi kali ini untuk saling menguatkan. Ada masalah internal kami, di personil DBS. Tiga teman kami tidak dapat melanjutkan pengabdian dengan alasan yang berbeda-beda. Manajer kami sengaja mengagendakan konsolidasi ini untuk memperjelas kabar yang beredar dan memastikan kabar itu tak menggoyahkan semangat kami ya...

[23-251216]

[231216] Seminar selesai, artinya laporan menanti. Namun, badan tak kunjung dapat diajak kerja sama. Seharian badan sulit digerakkan, suhu tak kunjung turun, dan ntah harus berbuat apa untuk memperbaiki keadaan. Berbaring adalah satu-satunya hal yang bisa saya lakukan hari ini. Laptop yang akan digunakan untuk membuat laporan hanya saya pelototi, tidak lebih. [241216] Saat badan mulai membaik, laporan mulai tersentuh, kelengkapan berkas laporan mulai saya rapikan. Nota-nota, absen dan materi seminar siap untuk dirampungkan. Namun, saya memilih meyelesaikannya dirumah. Saya izin untuk off esok hari. Sore ini saya pulang, di jemput oleh adik lantaran badan masih tak kuasa mengendarai motor sendiri. [251216] OFF diisi dengan penyelesaian laporan, dan bed rest!

[221216]

Hari yag ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Kamis, 22 Desember 2016. Hari ini kami memaparkan apa saja program kerja yang akan kami laksanakan selama satu tahun kedepan. Seminar terasa berat lantaran badan tak bisa di ajak kerja sama. Walaupun sudah cukup melegakan lantaran tak sampai pingsan saat seminar sosialisasi berlangsung. Alhamdulillah acara berjalan lancar. Dan kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan memberi sumbangsih ide maupun dukungan terhadap progra yang akan kami lakukan. Apresiasi tak terhingga kami tujukan pada bapak Nasruddin, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab Barru. Beliau memberi banyak sekali masukan dan memberi pengertian kepada masyarakat akan keberadaan kami di sini. Kami senang, beliau berkenan hadir langsung, tak mewakilkan kehadirannya. Beliaulah yang menjadi juru bicara kami hari itu, beliau seakan menyampaikan hampir semua yang ingin kami sampaikan. Bapak hebat, bisa baca pikiran kami. Hehehe

[20-211216] Edisi antar undangan = edisi menjelajah

Dua hari ini kami disibukkan dengan ritual antar undangan. Yah, tanggal 22 tepatnya kami akan megadakan seminar sosialisasi program. Jadwal ini dipilih langsung oleh PLT Kepala Desa Lalabata dengan segala pertimbangannya. Jadilah dua hari sebelumnya kami menjelajah desa untuk menyebar amplop putih berisi pemberitahuan seminar. Menyebar undangan ternyata bisa sedramatis itu! Mengelilingi tetap yang sma beberapa kali lantaran mencari alamat, walau bukan alamat palsu. Hahaha. Dan tadaaaa, kami menemukan satu titik lagi, satu titik yang belum pernah kami kunjungi. Sebuah RT yang masuk dalam Dusun Lalabata, namun lebih mudah di akses dari Dusun Matajang. Sepanjang perjalanan kami tak melihat ada tanda-tanda kehidupan, jadi yang kami punya hanya keyakinan kalau ada kehidupan di ujung jalan sana, setidaknya beberapa kilometer lagi. Merinding. Itu yang saya rasakan di sepanjang jalan. Saat melihat sebuah motor terparkir di pinggir sawah, kami senang luar biasa, alhamdulillah, ada tanda-ta...

[171216] peace (?) !

Kalau kakak bilang "peace", maka mereka akan serentak mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah mereka seperti yang ad d foto. Apakah mereka mengerti kalau "Peace" berarti damai? Apakah model tangan seperti itu berarti mereka sedang menawarkan perdamaian? Silahkan tafsirkan sendiri Setiap orang punya kebebasan untuk menafsirkannya Bagaimanapun tafsirannya, saya lebih suka menafsirkannya sebagai ekspresi bahagia anak^ yang selalu "excited" kalo liat kamera, apatalagi jika d ajak grufie. Peace ini akan jadi gaya andalan. Dan saya suka gaya itu! Bukan karena saya tim sukses calon desa nomor 2, sungguh bukan. Yapss, saat ini d Kab. Barru sedang rentan simbol^ politik. Besok lusa, tepatnya, 19 Desember 2016, akan berlangsung pesta demokrasi PilKaDes, pemilihan kepala desa d Kab. Barru. D Desa Lalabata sendiri ada lima calon, hasil seleksi dari 8 balon. Semoga pesta demokrasi besok dapat berjalan aman, tentram, dan bersahaja Semoga siapapun ...

[161216]

Mesjid tenaga surya Sebut saja begitu, saya menamakannya seperti itu. Tadi siang "mesjid tenaga surya" ini menjadi lokasi perayaan Hari lahir Baginda Rasulullah SAW. Knp saya sebut mesjid tenaga surya? Yah, itu karena pada siang hari mesjid ini mengandalkan alat pembangkit listrik tenaga surya. . Kampung Pacore adalah salah satu kampung d Desa Lalabata, tepatnya d Dusun Matajang, lebih tepatnya lagi sekitar 2 km dari pusat dusun. Jarak yang terbilang cukup jauh untuk ukuran pemisah kampung dalam satu dusun. Mungkin karena jauh dari pusat dusun, terlebih pusat desa, dusun ini seperti memiliki "dunia" sendiri. Yah, d kampung ini, sore hari kita akan melihat jalan^ yang dipenuhi dengan anak^ dengan berbagai jenis permainannya. Semua bermain d luar! tak ada aktivitas nonton tv. Kenapa? Karena kampung ini memang belum berlistrik! Tapi tenang saja, ada satu bangunan yang berlistrik. Mesjid. Itulah mesjid tenaga surya tadi Sy selalu suka prinsip mengupayaka...

[151216]

Tiada kata-kata yang paling indah Kecuali ucap syukur pada Yang Kuasa Atas segala nikmat yang tlah diberikan Sungguh besar anugerah-Mu ya Rabbi. . Bersyukurlah pada Yang Kuasa Atas nikmat-Nya yang telah diterima Nikmat yang manakah yang kita dustakan Atas semua anugerah Illahi Alhamdulillah… Alhamdulillah… Atas nikmat yang telah diberikan. . Syukur (H. Ahmad Kholid HS) Kali ini d bawakan oleh grup nasyid SD Inpres Lempang dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di mesjid Lailatur Qadri Lempang

[111216] Untuk pertama kalinyaa!

Excited! Ini pengalaman pertama menanam padi, setelah kurang lebih 23 tahun mengonsumsinya Setelah sebulan d buat penasaran dengan keberadaan sawah d lereng gunung yang kami lalui jika hendak k kampung tak berlistrik, Pacore, akhirnya tadi kami "nekat" turun k sana, lantaran melihat petani sedang menanam padi d lahan tersebut. Ini moment! Tdk boleh d lewatkan! Semacam jauh, tapi kami tetap nekat. Turunan lereng terjal kami lalui. Wow, 70° men! Kedatangan kami d sambut bingung oleh petani. Mereka mengarahkan dari jauh. Yah kami memang butuh arahan. Kami bingung, lereng semakin curam, sungai cadas menghadang. Tp tangguuung, sedikit lg. Finally kami sampai Petani terheran-heran, namun akhirnya bersedia mengajari "kami" atau saya(?) menanam. Hahaha. Dan ini namanya menanam ala ala princess. Pernah lihat orang menanam pakai gamis kepanjangan, lebar yang biasa anda jumpai d mall? Coba lihat k foto ini. Dan anda akan melihatnya. Hahaha Ternyata menanam itu...

[101216] Mari berpantun

Kalau abang hendak menebang, jangan lupa membawa ..., Kalau abang hendak ..., Jangan lupa membawa... . Ada yang pernah mendengar pantun ini? Ada yang tahu isi titik-titik itu? ini dia lengkapnya! Kalau abang hendak menebang, jangan lupa membawa parang, Kalau abang hendak sedekah, Jangan lupa membawa uang Senang sekali rasanya mendengar pantun yang d lantunkan dengan alunan suara khas anak-anak. Penuh semangat! Siapa juga yang menyangka saat mereka d minta membuat/membaca pantun Mereka memilih pantun tersebut Pantun yang sarat akan makna Dan ntah kenapa juga, saya begitu tergerak mendengar pantun trsebut Sederhana. Dan saya suka. SDI 17 LALABATA, 10 Desember 2016

[081216] Sawah, petani dan cangkul dipundaknya~

Menjelang maghrib, pemandangan paling sedap untuk di pandang saat berada d desa terutama d saat musim penghujan tiba adalah aktivitas seperti ini Yah, aktivitas pertanian. Aktivitas yang tak tampak d mata seorang anak pinggiran kota. . Saya suka aroma tanah yang baru saja d bajak Saya suka bunyi krecek krecek petani yang berjalan menabur benih dalam tanah sawah yang becek Saya suka gumaman sapi yang tengah menikmati rumput sisa bajak Dan saya suka melihat petani yang berjalan dengan cangkul d pundaknya . Yah, sawah, petani dan cangkul d pundaknya Ahhh Maha Karya Tuhan, sistem yang sangat apik Manusia dan alam yang satu padu. Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan? # bersyukur #bersyukur #bersyukur Alhamdulillahirabbil'alamin

[05-071216]

Kepulangan kembali ke Lalabata selalu memiliki cerita tersendiri. Melihat hamparan hijau bukit-bukit yang menjadi lahan pertanian, dan gelak tawa anak-anak dan remaja di lapangan bola dan lapangan volley sore hari. Desa ini terlalu luas! Semakin dipandang seakan semakin banyak lokasi yang belum kami telusuri. Dan rasa penasaran tak kunjung berhenti menghinggapi benak ini. Terlalu penasaran untuk melihat setiap bagian didesa ini. Dan rasa penasaran itu berada dipuncaknya di saat-saat seperti ini, saat hari-hari pertama kembali ke desa. Ntah kenapa, tapi selalu seperti itu! Rasa penasaran tak bisa diabaikan begitu saja! Selain berdiskusi “berisi” sampai diskusi ngalur ngidul dengan masyarakat dan “tokoh’nya, kami memiliki misi menjelajah desa beberapa hari ini. Dan benar saja, banyak sekali titik-titik menarik baru yang kami temukan. Siapa sangka ada jalan pintas yang menghubungkan Dusun Matajang dan Dusun Bacu-bacu?. Yah, tanpa sengaja kami menemukan jalan ini, jalan yang membelah ...

[makassar, 271116-011216]

Assalamu’alaikum Makassar, assalamu’alaikum kota kelahiranku Yey. Finally tiba d makassar. Yaps, kami berada d makassar, tepatnya d LEC athiran selama beberapa hari. Untuk ap? Benar sekali, untuk menyusun rencana. Untuk merencanakan rencana masa depan. Tiga hari sibuk! Itu kalimat yang menggambarkan tiga hari kami di LEC. Dari pagi sampai sore, dipenuhi dengan agenda. Shalat dan makan adalah waktu untuk rehat sejenak. And then, "tertunaikan" lagi satu tahap penting. Rencana masa depan. Yah, 4 hari penuh dinamika untuk merencanakan dinamika 11 bulan kedepan. Tetiba saja teringat pepatah ini "Orang yang gagal merencanakan sesuatu berarti sedang merencanakan kegagalan" Astagfirullah. Semoga apa yang telah kita rencanakan adalah rencana kesukseksan, rencana matang yang dapat membawa kita pada kesuksesan program dan kebermanfaatan sebanyak-banyaknya. Yaps, karena yang terpenting adalah memberi sebanyak-banyaknya manfaat. Dan yang memberi sebanyak-...

[261116] Pos pos posyanduuuu

Pos pos posyanduuuu. Ayo ibu-ibu yang punya anak balita, ibu-ibu yang sedang hamil silahkan ke Posyandu Khayalan. Yaps, tanggal 26 setiap bulannya merupakan jadwal posyandu di Dusun Bacu-bacu. Saya senang sekali melihat antusias ibu-ibu ke posyandu, setidaknya ada 12 ibu-ibu yang membawa anaknya untuk diimunisasi, dan hei tunggu, ada seorang bapak di antara 12 ibu-ibu itu. Wah, pemandangan jarang, seorang anak diantar imunisasi oleh sang ayah. Sayang sekali saya tak berkesempatan untuk berdialog sepatah dua patah kata dengan bapak teladan tersebut. “Kasi habis ini nah bu, bulan depan di kasiki lagi” ujar bidan Cica kepada dua orang ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya sembari menyodorkan masing-masing satu paket tablet Fe kepada ibu hamil tersebut. Yah, penting sekali bagi ibu hamil untuk mengonsusi table Fe pada masa kehamilannya, salah satunya untuk mengurangi risiko pendarahan saat melahirkan..

[251116] Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Tak sadar kalau hari ini hari guru, kak Ravi mengingatkan. Wah, pas sekali saat ini kami sedang berada di SDI Lempang, berada dilingkungan pendidikan, lebih berasa suasana hari gurunya. Awalnya saya ingin menyanyikan lagu himne guru bersama siswa, namun saat ditanya, “ada yang tau lagu himne guru?” semua diam. Saya mengganti pertanyaan, “ada yang tau lagu guru?” semua masih diam, saya mengganti pertanyaan lagi. “ada yang tau lagunya boy?” semua mengangkat tangan, yaaa ampyuuuun -_- anak jaman sekarang. Tema sore ini menerjang hujan, hujan tak menjadi penghalang untuk kami berbagi dan melihat semangat adik-adik di Bacu-bacu. Jadilah kami pasukan berjas hujan, di hari guru. Setidaknya ini langkah membantu guru agar siswa rajin kesekolah. Tas baruuuu.

[231116] Lalabata kebanjiran

Tak ada lagi pematang, yang ada hanya genangan (Kak Ratna, 2016). Semalam, sekitar jam segini, kak Ravi pulang dengan ngosngosan. Kami bingung. D kejar anjingkah? Ato d kejar pencuri? Ntahlah, yang jelas kedatangannya d iringi lolongan anjing. "Rusak motor" itu kata yang berulang kali d ulangnya. Ternyata si hijau mogok, kemasukan air. Kak Ravi mulai bercerita, terkesan dramatis, namun kami (saya dan kak Ratna) bisa mengerti kemudian. Motor mogok d tengah banjir hampir sepinggang, dengan arus yang sangat deras, hampir hanyut. Barang bawaan alat tulis yang harus d selamatkan. D lanjutkan dengan perjalanan dengan motor yang masih mogok, mendaki dan menurun dengan jalan berbatu. "Mendadak kuatka" katanya. Hahaha Cerita itu baru bisa benar^ kami pahami saat kami hendak melalui jalan tersebut. Subhanallah, benar-benar tak ada yang berani menerobos banjir sepinggang tersebut. Jadilah kami melalui jalan memutar di sisi pembangunan rel kereta api, yang banyak juga memi...

[221116] Mengejar kak Pian~

Setelah menyelesaikan urusan data dan data di Puskesmas Pancana serta diskusi dengan ketua Gapoktan Sipakatau, kami memutuskan melanjutkan perjalanan hari ini dengan mencari "Ibu Ros", orang yang kami taunya mempekerjakan masyarakat Bacu-Bacu untuk membuka kulit kacang mete. Kami berharap bisa mendapat pencerahan terkait komoditas jambu mete d daerah tersebut. Namun, ternyata rumah yang d alamatkan sebagai rumah Ibu Ros, sepi, tak ada orang, atau sedang tid ur siang? Ntahlah. Kami bingung akan kemana selanjutnya. Bukan karena tak ada tujuan, tapi karena terlalu banyak dan kami tak tahu harus memulai dari mana. Tetiba Kak Pian, anak ibu posko kami, lewat dengan mobil "open kap"nya bersama anak sulungnya, Ilham, kami hanya menyapa, Kak Pian dan Ilham berlalu. Lalu kami saling tatap? Knp tak tanya kak Pian mau kemana? Akankah menjemput ubi jalar? Kenapa kita tak ikut saja? Ahhh kurang kreatif, knp baru kepikiran skrg, Kak Pian telah jauh, tapi kami tetap mengej...

[211116] Gagal fokus~

Ada yang aneh, pagi-pagi tak ada ejekan atau sapaan jail dari Kak Ravi. Yah, Kak Ravi tak sedang di sini, dia sedang di Makassar, sedang mengurus administrasi wisudanya yang akan berlangsung bulan depan. Agak kehilangan (malu mengakui kalau memang kehilangan), akankah kami jadi anak hilang tanpa koordinator? Semoga tidak. Agenda pagi, memenuhi janji yang dibuat kak Ratna untuk bertemu dengan penyuluh pertanian di kantor desa. Jam 10, penyuluh belum datang, kami menunggu. Gelisah, tidak fokus, semacam linglung, kurang lebih seperti itulah yang saya rasakan pagi menjelang siang ini. Bukan karena lelah menunggu penyuluh, walaupun itu juga sih, tapi penyebab utamanya adalah karena sibungsu sedang dioperasi dan saya tidak disana. Ahhh, sedih sekali rasanya. Karena merasa tak sanggup menunggu tanpa kegiatan, saya memutuskan meninggalkan kak Ratna sebentar, beranjak menuju Puskesmas Pembantu Desa Lalabata. Ntah kenapa saya memilih pergi ke Pustu, yang ada dipikiran saya saat itu, saya ha...

[201116] Menanti kak Hakim~

Pagi-pagi sekali kami bersiap untuk menyambut kedatangan kak Hakim sekeluarga, bersiapnya bukan dandan, melainkan bersiap di dapur, memasak. Pukul 8 bahan makanan telah selesai diolah, siap untuk di masak ketika kak Hakim sekeluarga hendak makan siang. Pukul 9 kak Hakim belum juga datang. Kami memilih keluar, melihat sumber air yang dilihat kak Ravi sore kemarin. Area persawahan kami lalui, ada juga kawasan ternak sapi, cukup luas, sapinya didalam kawasan itu, tidak keluar. Kami sampai di sungai yang dimaksud, jajaran jagung dan pisang menghiasi lahan sepanjang garis sungai. Dan hei, ada warga yang sedang memancing! Ternyata disini lumayan banyak ikan nila, ukurannya beragam, kecil sampai besar. Lumayan banyak? Tapi kok bapak ini tak kunjung mendapat ikan? Apa karena kami disini dan ribut? Ntahlah. Bukankah memancing memang butuh kesabaran? Walau tak cuma dalam memancing sih, kita harus belajar sabar dalam semua hal #selfrimender. Kak hakim dan keluarga datang, kami menghidangkan e...

[191116]

Namanya Muhammad Rizki. Dia terduduk, lelah belajar berdiri. Usianya setahun, tapi belum mendapatkan imunisasi campak. Tapi dia termasuk beruntung, disekitarnya, anak seumurannya bahkan ada yang belum tersentuh imunisasi dpt, polio dan hepatitis. Kenapa bisa begitu? Karena mereka adalah anak-anak yang d daerahnya belum memiliki posyandu. Jika ingin membawa anak-anaknya k posyandu, ibu-ibu d kampung Pacore, Dusun Matajang, Desa Lalabata ini harus menempuh jarak 3 km lebih di sisi gunung. Jalan terjal, belokan tajam, kebun dan jurang di sisi jalan (tak ada satupun rumah) adalah jalan yang harus mereka lalui. Bahkan bidan desapun mengaku baru sekali ke kampung ini, semenjak 7 bulan d beri amanah sebagai bidan desa setampat, itupun menggunakan mobil puskesmas, "tdk berani naik motor sendiri" ujar bidan Cica. Jangan berharap bisa update status d kampung ini, mencari minuman dinginpun, jangan. Yah, kampung ini tak berlistrik, penerangan hanya menggunakan genset dari pukul...

[161116] Tanggal cantik, harus ada yang spesial!

Tanggal cantik. Tak adakah yang spesial hari ini? Ayolah harus ada yang spesial. Apa yah? Emm tadi pagi, ke puskesmas lagi, berbincang dengan bidan desa. Ibu bidan menceritakan pengalamannnya, yang baru sekitar 7 bulan menjadi bidan Desa Lalabata, dan ternyata selama masa penugasan itu, baru sekali ke Kampung Pacore. Kenapa? Medannya berat, katanya. Hahaha. Saat bidan Cica bilang medannya berat, saya malah suka medan itu. Begitulah, karena setiap manusia diciptakan berbeda. Saya dan bidan Cica, contohnya. Jalan-jalan ala transek kami lanjutkan. Sore ini lokasi jalan-jalannya di dusun Lalabata. Dan inilah yang berkesan di 161116 hari ini. Tidak sedang bersemedi, tidak pula sedang ingin menghilang ala-ala Jinni. Ini gaya murni permintaan Ka Ravi, ntah apa maksudnya meminta kami bergaya seperti itu, yang kami tahu, kami dengan polosnya mengikut saja. Haha. Mungkin karena terlalu bahagia. Yah, bahagia, ajakan naik ke rel kereta api d tengah^ kelelahan agenda "transek; di pe...

[151116] Still my day?

Agenda pagi ke kantor desa, sayang, pak desa tak di kantor. Rencana beralih ke puskesmas. Kami bertemu dengan Pak Makmur, kepala Puskesmas Pancana, “bapak bermuka teduh” juluk Kak Ratna. Beliau sangat welcome dengan keberadaan kami disini. Koordinasi dengan petugas puskesmas pemegang prrogram tertentupun kami lakukan. Sebelum pulang, saya memotret jadwal posyandu yang ada dibawah wilayah kerja Puskesmas Pancana, dan saya baru tahu nama posyandu yang ada dilalabata. Mau tahu apa nama posyandunya? Namanya Posyandu Hasrat, kenangan dan Khayalan. Hahahah. See? Tak salahkan kalau kami memberikan tagline LEBAYBATA untuk desa ini. Lepas dari ketawa lantaran nama posyandu, kami melanjutkan transek. Transek hari kedua di rute yang paling saya sukai, jalur Matajang, dimulai dari Pacore. Jalan demi jalan kami susuri, mencatat semua tumbuhan yang kami temui. Karena ini jalur hutan, terlalu banyak pohon yang saya tidak tahu apa namanya. Ayolah pohon, berkenalanlah denganku. Ini pohon apa? Itu po...

[141116] My day?

Pukul 12.02 14 November 2016. Tadaaa, hari ini saya genap 23 tahun (tolong jangan bilang saya tua). Yapp untuk inilah Kak Ravi ngotot untuk be-ga-dang. Untung saja tak ngotot menunggu jam 2 dini hari, karena sebenarnya saya genap 23 tahun saat jam 2 itu. Hahaha, and then malam ini kami akhiri, eh hari ini kami mulai dengan groufie ala ala muka bantal. Hahahah sederhana, tapi terima kasih 2Rkuuuu. Doanya semoga kita tetap kompak untuk Lalabata yang sejahtera. Aamiin. Bangun dengan usia baru, Assalamu’alaykum 23 tahun. Bangun dengan agenda baru, Assalamu’alaykum, SEK TRANSEK! Transek dimulai dari ujung jalan Dusun Bacu-bacu. Jika kemarin kami datang untuk bertegur sapa dengan masyarakat, hari ini saya akan bertegur sapa dengan “vegetasi” dan lahan. Semoga perkenalannya lancar. Sepanjang jalan Dusun Bacu-bacu kami catat vegetasinya, pemanfaatan lahan dan status kepemilikannya serta potensi lahanya. Saat sedang semangat-semangatnya ngetransek, perut melilit, badan lemas, ahhh kekuran...

[131116] Menanti harinya~

Hari ahad, harinya olahragaaa~ Olahraga sejak di rumah, sampai kelapangan. Saat berlalu di Dusun Matajang, kami melihat keramaian yang menarik hati kami untuk singgah. Ternyata di situ ada Pak Alimuddin, kepala Dusun Matajang, “pak kepala”, begitu warganya memanggil sang kepala dusun. Kami bercengkerama dengan bapak-bapak yang ada di keramaian di rumah calon pengantin itu, yang tak lain dak tak bukan, pak dusun tadi, bapak kepala sekolah SD Matajang, tuan rumah (bapak yang akan menyelenggarakan pernikahan anaknya) dan menyusul datang, bapak RT 3 Matajang (RT kampung Pacore). Kami lalu disarankan oleh pak kepala untuk melihat aktivitas di lapangan dusun, lapangan paling besar di Desa Lalabata. Kami langsung mengikuti saran tersebut, kami menuju lapangan, melewati Polindes yang sepertinya tak berfungsi. Lapangan ramai, pemuda sedang bermain volley. Tunggu, bukan hanya pemuda, ada satu pemudi yang ikut bermain. Wah, hebat! Dan tunggu, ada pak kepala juga dalam lapangan. Hahaha pak ...

[121116]

Pagi-pagi sekali kami telah bersiap, saya bersemangat sekali, tak sabar ingin melunaskan rasa penasaran itu. Dendangan himne guru dan himne fkm menemani perjalanan menyusuri Dusun Bacu-bacu. Ntah kenapa saya menyanyikan lagu itu disepanjang perjalanan. Mendaki dan menurun, kanan kiri lahan pertanian warga, lahan pertanian dengan topografi pegunungan, beraneka ragam sekali isinya. Menyebalkan sekali sebenarnya saat ingin menikmati pemandangan tapi tak bisa karena harus fokus dengan jalan tanjakan atau turunan berkelok. Ahhh! Kami tiba di SD bujung awo, tapi sayang sekali, kepala sekolahnya tak sedang di sana, kami malah bertemu seorang pengawas yang sedang supervisi di sekolah ini. Pengawas ini malah berharap kami memberikan bantuan fisik, banyak sekali maunya dan kami hanya mendenar saja haha. Mungkin seperti ini gambaran kebanyakan orang, jika ada orang baru, orientasinya diberi bantuan fisik. Tak berlama-lama disekolah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan yeey, fina...

[111116]

Temanya masih seputar “pindahan” dan rumah baru. Memulai pagi dengan sesi bersih-bersih basecamp. Basecamp? Ahh jangan basecamp, saya lebih suka menyebutnya “rumah”, dan karena kami baru di sini, mari kita sebut dengan “rumah baru”. Puas dengan sesi bersih-bersih, kami beralih kesesi belanja belanja. Meluncur ke pasar dengan modal bertanya, menuju pasar Pekkae. Berbagai kebutuhan dapur untuk beberapa hari kedepan telah tergantung dimotor, kami pulang. Diparkiran ada penjual pisang, kami singgah, kami beli pisang, saya suka pisang, Kak Ratna dan Kak Ravi juga, walau mungkin tak sesuka saya. Haha. Kami benar-benar pulang, pulang ke rumah baru. Sorenya, kami menuju Dusun Bacu-bacu. Dan ini adalah perjalanan pertama kami (saya dan Kak Ratna), kak Ravi tidak, ntah ini perjalanan keberapa baginya. Itupun belum menyusuri seluruh wilayah Dusun Bacu-bacu, kami hanya sampai di rumah pak dusun belum  menyusuri Dusun Bacu-bacu secara keseluruhan. Di rumah pak dusun kami disambut hangat ole...

[101116]

Menjelang siang, kami meninggalkan Desa Bacu, Kec Tonra Kab Bone, salah satu desa yang menjadi desa dampingan DBS, tempat kami menginap semalam, setelah dari rumah duka. Perjalanan panjang dimulai dan kami tiba di basecamp baru kami maghrib. Selepas shalat magrib, kami mulai membereskan barang yang kemarin hanya kami tinggal diteras rumah. Akhirnya ini benar-benar sesi “pindahan”, kami megatur barang di kamar baru kami, rumah baru kami. Saya dan Kak Ratna ditempatkan disebuah kamar, sedang Kak Ravi, ditempat tidur yang bersebelahan dengan ruang tamu. Saya suka rumah baru kami ini. Setidaknya kami tidak hanya tinggal dirumah baru, tapi kami juga punya keluarga baru, Ibu dan adik Hasma. Ibu baik, Hasma pemalu. Semoga kami betah disini, semoga semuanya dapat berjalan lancar, sempga ibu tetap baik dan hasma tak pemalu lagi. hehe Malam ini saya lelah sekali, perjalanan dua hari pergi pulang mengendarai motor benar benar menguras tenaga. Saya tidur dengan harapan besok pafgi bisa kemba...