Langsung ke konten utama

Tawa dan si jaket merah~


Keringat mengalir perlahan di dahi seorang gadis awal 20 tahunan. Matahari terasa lebih terik hari ini. Terik yang ikut membakar semangat sang gadis bersama “adik-adik”nya yang beralmamater hijau. Belum siang, masih pukul 10, mereka berkendara menuju sebuah kampung disudut sisi kiri Desa Lalabata, kampung Banga-bangae dan Bujung Awo dengan misi mendata masyarakat yang layak mendapat bantuan jamban sehat.
Ditengah pelaksanaan misi, ditengah keterbatasan jaringan, kami mendapat informasi bahwa besok Manajer Comdev Yayasan Hadji Kalla, Kak Hakim, akan datang untuk mendongeng. Kami saling tatap. Semendadak ini? Dalam rangka apa? Apakah besok Kak Hakim tidak masuk kantor? Hahaha. Kami bingung. Ditengah kebingungan kami mulai mengatur strategi persiapan kegiatan mendongeng besok. Dan kami makin bingung, ini sudah hampir pukul 12 siang, sudah hampir jam pulang sekolah, dan kami ada di sudut terjauh desa. Hahahah. Akhirmya kami berbagi tugas, ada yang konfirmasi ke SD dan ke kantor desa dan ada yang melanjutkan misi mendata calon penerima jamban sehat.
Ditengah segala ketermendadakan, alhamdulillah, kegiatan mendongeng dapat terlaksana.

"Dari atas pohon terdengar suara ~pokpokpok kukkuruyyuuuk~"

 Petikan awal kisah RUSA DAN BURUNG PIPIT itu mampu menarik perhatian anak-anak dari 3 dusun yang ada di Desa Lalabata. Untain potongan demi potongan cerita disimak antusias oleh 70 lebih peserta mendongeng. Pesan demi pesanpun di serap maksimal.Mendongeng memang menjadi media komunikasi yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan guna membentuk karakter, terutama karakter moral anak. Karena penyampaian pesan melalui cerita dalam dongeng bersifat menghibur namun tetap sarat akan makna, dongengpun lebih mudah di pahami, mudah diingat dan mudah untuk diaplikasikan.
Inti dari kisah RUSA DAN BURUNG PIPIT, mengajarkan kita untuk saling tolong menolong. Sederhana, namun sebuah sikap yang wajib d bangun sejak dini! Yuk, saling tolong menolong, dik!Kalau bukan orang yang pernah kita tolong yang membalasnya, insyaAllah ada perantara lain yang akan gantian menolong kita d kala susah! Kalau tidak, insyaAllah ad pertolongan terbaik d hari pembalasan! https://www.facebook.com/images/emoji.php/v7/f7f/1/16/1f60a.png😊
Dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat” (HR. Muslim).

Lalu, siapa sangka tawa bahagia dalam kegiatan mendongeng itu berawal dari si jaket merah ?Yah, kedatangan sang manajer kami kali ini k Desa Lalabata lantaran ingin mengembalikan si jaket merah sembari menikmati liburan "aneh" katanya.Namun, tak lengkap rasanya jika ke desa dan tak berbagi dan tak bersapa dengan anak-anak desa.Jadilah kita bersapa melalui kegiatan "berbagi" ini~mendongeng!Berbagi cerita, berbagi tawa, berbagi kebahagiaan.

Ahhh perkara si jaket merah ternyata mampu melengkungkan senyum 70 lebih peserta mendongeng!Terima kasih atas libur "aneh" berkualitasnya, Kak Kim! Dan terima kasih Kakak Rat sudah lupa si jaket merah! https://www.facebook.com/images/emoji.php/v7/fd4/1/16/1f606.png😆Tapi itu bukan sebuah kebetulan, bukan?
Karena perjalanan daun yang jatuhpun telah d atur dengan apik olehNya
Apatalagi si jaket merah pembawa tawa anak-anak Desa Lalabata!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[201116] Menanti kak Hakim~

Pagi-pagi sekali kami bersiap untuk menyambut kedatangan kak Hakim sekeluarga, bersiapnya bukan dandan, melainkan bersiap di dapur, memasak. Pukul 8 bahan makanan telah selesai diolah, siap untuk di masak ketika kak Hakim sekeluarga hendak makan siang. Pukul 9 kak Hakim belum juga datang. Kami memilih keluar, melihat sumber air yang dilihat kak Ravi sore kemarin. Area persawahan kami lalui, ada juga kawasan ternak sapi, cukup luas, sapinya didalam kawasan itu, tidak keluar. Kami sampai di sungai yang dimaksud, jajaran jagung dan pisang menghiasi lahan sepanjang garis sungai. Dan hei, ada warga yang sedang memancing! Ternyata disini lumayan banyak ikan nila, ukurannya beragam, kecil sampai besar. Lumayan banyak? Tapi kok bapak ini tak kunjung mendapat ikan? Apa karena kami disini dan ribut? Ntahlah. Bukankah memancing memang butuh kesabaran? Walau tak cuma dalam memancing sih, kita harus belajar sabar dalam semua hal #selfrimender. Kak hakim dan keluarga datang, kami menghidangkan e...

[221216]

Hari yag ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Kamis, 22 Desember 2016. Hari ini kami memaparkan apa saja program kerja yang akan kami laksanakan selama satu tahun kedepan. Seminar terasa berat lantaran badan tak bisa di ajak kerja sama. Walaupun sudah cukup melegakan lantaran tak sampai pingsan saat seminar sosialisasi berlangsung. Alhamdulillah acara berjalan lancar. Dan kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan memberi sumbangsih ide maupun dukungan terhadap progra yang akan kami lakukan. Apresiasi tak terhingga kami tujukan pada bapak Nasruddin, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab Barru. Beliau memberi banyak sekali masukan dan memberi pengertian kepada masyarakat akan keberadaan kami di sini. Kami senang, beliau berkenan hadir langsung, tak mewakilkan kehadirannya. Beliaulah yang menjadi juru bicara kami hari itu, beliau seakan menyampaikan hampir semua yang ingin kami sampaikan. Bapak hebat, bisa baca pikiran kami. Hehehe

[121116]

Pagi-pagi sekali kami telah bersiap, saya bersemangat sekali, tak sabar ingin melunaskan rasa penasaran itu. Dendangan himne guru dan himne fkm menemani perjalanan menyusuri Dusun Bacu-bacu. Ntah kenapa saya menyanyikan lagu itu disepanjang perjalanan. Mendaki dan menurun, kanan kiri lahan pertanian warga, lahan pertanian dengan topografi pegunungan, beraneka ragam sekali isinya. Menyebalkan sekali sebenarnya saat ingin menikmati pemandangan tapi tak bisa karena harus fokus dengan jalan tanjakan atau turunan berkelok. Ahhh! Kami tiba di SD bujung awo, tapi sayang sekali, kepala sekolahnya tak sedang di sana, kami malah bertemu seorang pengawas yang sedang supervisi di sekolah ini. Pengawas ini malah berharap kami memberikan bantuan fisik, banyak sekali maunya dan kami hanya mendenar saja haha. Mungkin seperti ini gambaran kebanyakan orang, jika ada orang baru, orientasinya diberi bantuan fisik. Tak berlama-lama disekolah, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan yeey, fina...